Jumat, 21 Juli 2017

manajemen keuangan : manajemen persediaan


INVESTASI DALAM PERSEDIAAN
Persediaan (Inventory) mrpk elemen utama dari Modal Kerja karena :
1.     Jml persediaan paling besar djdibanding dg Modal Kerja lainnya
2.    Aktiva yg selalu dlm keadaan berputar, di manasecara terus menerus mengalami perubahan
3.    Tingkat likuiditasnya paling rendah

Penetapan persediaan harus tepat, krn resiko/kesalahan dlm penetapan persediaan akan berakibat langsung bagi perolehan laba, sebab:
1.     Jika persediaan terlalu tinggi, maka biaya penyimpanan juga tinggi Jika Investasi dibiayai Modal Asing  biaya bunga Jika Investasi dibiayai Modal Sendiri Opportunity cost .
2.    Jika persediaan terlalu kecil, maka proses produksi akan terganggu penjualan turun, akibatnya:  Perusahaan tidak dapat memenuhi permintaan konsumen, Turunnya market share,Turunnya laba.

PERSEDIAAN PADA PERUSAHAAN DAGANG DAN INDUSTRI
1.      Perusahaan Dagang
Persediaan barang dagangan ( Merchandise Inventory)
Tingkat Perputaran :
Kas 1 Persediaan Barang Dagangan Kas 2
Kas 1 Persediaan Barang Dagangan Piutang Kas2

          Rumus =

          Turnover Merchandise = Net Sales / Avg. Merchandise inventory at sales price
Atau
Turnover Merchandise = Cost of Goods Sold / Avg. Merchandise inventory at cost

















Perputaran Persediaannya adalah:
1. Rata-rata Persediaan   =
2. Perputaran Persediaan  =
3. Hari rata-rata Penjualan   =

Perusahaan Industri Ada 3 jenis persediaan:
1. Persediaan Bahan Baku (Rawmaterial Inventory)
2. Persediaan Bahan dalam Proses (Working in Process)
3. Persediaan Barang Jadi (Finished Goods Inventory)



PENGENDALIAN BAHAN BAKU
Masalah:
1.      Berapakah jumlah kebutuah bahan baku yg harus di penuhi dlm satu periode:
Harus sesuai dengan proses produksi. Jika jumlah Bahan Baku > kebutuhan bahan baku. Menunjukkan bahan baku berlebihan, sehingga perusahaan akan menanggung resiko biaya simpan dan biaya banga tinggi. Jika jumlah Bahan Baku terlalu kecil, akan menghambat jalannya proses produksi
2.     Bagaimanakah cara Pengadaan Bahan Baku
Ada 4 cara dalam Pengadaan Bahan Baku
1.  Jumlah keseluruhan dibeli sekaligus
2.  Dibeli secara bertahap
3.  Pembeliaan dengan EOQ
4.  Just in time (JIT)

1) Pembelian sekaligus
Keuntungan :
1. Frekuensi pembelian kecil, sehingga biaya pembelian dapat minimal
2. Perusahaan tidak kuatir akan kekurangan Bahan Baku
3. Perusahaan mempunyai persediaanyang cukup, sehingga stock persediaan rendah
4. Proses produksi dapat berjalan lancar
Kerugian:
1.     Biaya simpan tinggi
2.    Perusahaan harus menanggung biaya oportunity cost, karena dananya sudah terlanjur dibelikan Bahan Baku

2)  Pembelian Bertahap
Keuntungan:
Biaya simpan menjadi kecil
Kerugian :
Biaya pesan menjadi tinggi, karenafrekuensi pembelian berulang-ulang
Antara pembelian sekaligus dan pembelian bertahap akan timbul 2 biaya yang
saling bertentangan yaitu:
1. Biaya pesan (ordering cost / OC)
Biaya yang dipengaruhi oleh frekuensi pemesanan
Rumus = ( R x OC ) / Q
R         = Jumlah kebutuhan bahan baku per tahun
OC       = Biaya pemesanan tiap kali pesan
Q         = Jumlah pesanan

2.  Biaya simpan (carrying cost / CC)
Biaya yang berubah sesuai dengan jumlah pembelian (biaya yg harus ditanggung perusahaan sehubungan dengan adanya bahan baku yang disimpan)

Rumus = Q/2 x P x CC
Q         = Jumlah pesanan
P          = Harga bahan baku per unit
CC       = Biaya penyimpanan (carrying cost) dalam prosentase rata-rata persediaan
Yang termasuk Ordering Cost (Proucurement) :
A.   Biaya selama proses persiapan :
·           Persiapan yang diperlukan untuk pesanan
·           Penentuan besarnya kuantitas yang akan di pesan
B.    biaya pengiriman pesanan
C.    Biaya penerimaan barang
D.   Biaya selama proses pembayaran


Yang Termasuk Carrying Cost (Storage)
1.  Biaya sewa gudang
2.  Biaya pemeliharaan
3.  Biaya untuk menimbang barang
4.  Biaya Asuransi
5.  Biaya Modal
6.  Pajak dari pada stock yang ada di gudang


3) EOQ (Economic Order Quantity)
Metode yang digunakan untuk menentukanjumlah pembelian bahan baku yang ekonomis.
Pembelian bahan baku yang optimal dengan biaya minimal

Dasar penentuan : Perimbangan antara OC dan CC

Syarat pembelian dengan EOQ
1.  Harga pembelian per unit konstan
2.  Bahan baku selalu tersedia di pasar setiap saat dibutuhkan
3.  Kebutuhan Bahan Baku tersebut relatif stabil sepanjang tahun

Biaya Penyimpanan        =  Biaya Pemesanan
Q/2  x P  x CC      =  ( R  x OC ) / Q
Q2x P  x CC          =  2  x R  x OC
Q2                        =  (2 x R x OC) / (P x CC)
Q                          =  (2 x R x OC) / (P x CC)


REORDER POINT (ROP)

Metode yang digunakan untukmenentukan saat harus diadakan pemesanan lagi sedemikian rupa sehingga kedatangan atau penerimaan bahan baku yang dipesan di atas safety stock sama dengan nol.

Cara Menetapkan ROP

1.  ROP = Kebutuhan Lead Time + Prosestase tertentu dr. Safety Stock
2.  ROP = Kebutuhan Lead Time + Safety Stock

Lead Time = Penggunaan bahan baku selama tenggang waktu mendapatkan barang.

MINIMUM DAN MAKSIMUM KUANTITAS PERSEDIAAN

Yakni metode yang digunakan untuk menentukan jumlah persediaan minimum dan persediaan maksimum yang ada di gudang.

Max. = Safety Stock + EOQ
Min. = Jumlah persediaan minimum di gudang (Safety Stock)

JUST IN TIME (JIT)
Persediaan diperoleh dan dimasukkan dalam produksi tepat pada saat dibutuhkan.
Hal yang dibutuhkan:
1.  Sistem informasi persediaan dan produksi yang tepat
2.  Pembelian dengan efisiensi tinggi
3.  Pemasok yang dapat diandalkan

4.  Pengelolaan yang efisien
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Cari Blog Ini

Diberdayakan oleh Blogger.

Recent Posts

Unordered List

  • Lorem ipsum dolor sit amet, consectetuer adipiscing elit.
  • Aliquam tincidunt mauris eu risus.
  • Vestibulum auctor dapibus neque.

Pages

Theme Support

Need our help to upload or customize this blogger template? Contact me with details about the theme customization you need.